East Stirlingshire (1974)
Pada bulan Juni tahun 1974, sesaat setelah ia pensiun sebagai pemain,
Ferguson ditunjuk sebagai manajer paruh waktu unutk East Stirlingshire
pada usia 32 tahun. Kariernya di East Stirlingshire hanya bertahan
sebentar karena pada bulan Oktober 1974 ia menerima pinangan St. Mirren
untuk menjadi manajer
[3].
St. Mirren (1974-1978)
Kariernya di St. Mirren berlangsung gemilang, selama 4 musim
menangani klub tersebut (1974-1978). Ferguson mengangkat klub kecil yang
tadinya hanya ditonton oleh 1000 orang dalam pertandingan kandanganya
itu menjadi juara Liga Skotlandia pada musim 1977 dengan permainan
menyerangnya. Selain itu ia berjasa dalam menemukan bakat-bakat muda
dalam diri Billy Stark, Tony Fitzpatrick, Bobby Reid dan Peter Weir.
Kesuksesan Ferguson dalam mengangkat St. Mirren ternyata berujung pada
pemecatan pada tahun 1978 karena konflik internal antara Ferguson
sendiri dengan staffnya.
[4]
Presiden klub St. Mirren, Willie Todd bahkan mengatakan bahwa Ferguson
"tidak mempunyai kemampuan manajerial yang baik". Dengan demikian St.
Mirren adalah klub satu-satunya yang pernah memecat Ferguson sepanjang
karier manajerialnya.
Aberdeen (1978-1986)
Ferguson menjadi manajer Aberdeen menggantikan Billy McNeil yang pindah ke
Glasgow Celtic,
ia diharapkan untuk mengembalikan masa kejayaan Aberdeen yang menjuarai
Liga Skotlandia terakhir kali pada 1955. Namun karena usia Ferguson
yang terbilang cukup muda (36 tahun) tetap saja ia kesulitan meraih
respek dari para pemain yang beberapa diantaranya lebih tua dari manajer
mereka sendiri. Pada musim debutnya, Aberdeen meraih peringkat ke 4
walaupun tidak pernah kalah sebelum Desember 1978. Ferguson juga membawa
Aberdeen ke semifinal Piala Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia. Pada
musim berikutnya Aberdeen kembali kalah dalam final ajang Piala Liga
Skotlandia oleh Dundee United setelah pertandingan replay. Ferguson
menyalahkan dirinya sendiri yang seharusnya mengubah taktik dan
komposisi pemain dalam pertandingan replay tersebut. Setelah
pertandingan final itu, performa Aberdeen mengalami peningkatan sampai
mereka menjadi juara Liga Skotlandia pada akhir musim 1979/80. Hal ini
membuat Ferguson mendapatkan kepercayaan dan respek dari para pemain dan
direktur klub. Ia tetap menjadi manajer yang penuh disiplin sehingga
pemain-pemainnya menjulukinya "
Furious Fergie" atau "
Fergie yang Galak".
Ia bahkan pernah mendenda salah satu pemainnya, John Hewitt karena
mendahuluinya ketika mengendarai mobil di jalan. Ia juga pernah
menendang sebuah teko teh kepada para pemainnya saat mereka tampil buruk
dalam babak pertama. Ferguson juga menuduh pers mengutamakan 2 klub
saja (Rangers dan Celtic) dalam pemberitaannya. Aberdeen terus meraih
sukses dalam musim-musim berikutnya. Diantaranya meraih Piala Skotlandia
pada musim 1981/82. Trofi ini mengantarkan Aberdeen unutk
berpartisipasi lagi dalam ajang Eropa, kali ini di ajang
Piala Winners. Performa Fergie bersama Aberdeen mendapat sorotan media setelah mereka secara mengejutkan menyingkirkan
Bayern München setelah klub itu mengalahkan
Tottenham Hotspur
4-1 dalam ronde sebelumnya. Kesuksesan ini mendatangkan kepercayaan
diri pada skuab Aberdeen yang percaya mereka dapat meraih sukses dalam
ajang
Piala Winners. Hal yang menjadi kenyataan ketika pada 11 Mei 1983 mereka sukses mengalahkan raksasa
Spanyol,
Real Madrid 2-1 dalam final. Aberdeen menjadi klub ketiga
Skotlandia
yang meraih sukses Eropa setelah Rangers dan Celtic. Dalam kompetisi
domestik Aberdeen berhasil mempertahankan mahkota juara Piala Skotlandia
dengan kemenangan 1–0 atas Rangers di final. musim berikutnya Aberdeen
kembali meraih gelar juara Piala Skotlandia untuk ke tiga kalinya secara
berturut-turut, dan meraih gelar juara Liga Skotlandia. Hal ini membuat
Ferguson dianugerahi gelar
OBE pada 1984.
[5]
Fergie kembali membawa Aberdeen mempertahankan gelar juara Liga
Skotlandia pada musim 1984-85. Musim berikutnya (1985/86) mereka gagal
dalam ajang Liga, posisi 4 dalam klasemen, walaupun mereka meraih juara
Piala Liga dan Piala Skotlandia pada tahun yang sama. Pada musim yang
sama, Ferguson adalah salah satu staf pelatih dalam tim nasional
Skotlandia ketika menghadapi ajang
Piala Dunia 1986. Namun meninggalnya pelatih utama mereka, Jock Stein, membuat Ferguson ditunjuk menjadi pelatih utama
Skotlandia pada
Piala Dunia 1986.
Ia kemudian menunjuk Archie Knox menjadi asisten manajer yang mana
adalah juga asistennya di Aberdeen. Karena jasa-jasanya di Aberdeen,
Ferguson kemudian diusulkan untuk menjadi salah satu direktur di klub
tersebut, namun Fergie menolaknya dan mengatakan bahwa ia berniat untuk
pindah dari Aberdeen pada akhir musim 1985/86. Walaupun ia tetap berada
bersama Aberdeen pada awal musim 1986/87, namun pada November 1986,
Ferguson akhirnya menerima pinangan
Manchester United untuk menjadi manajer mereka menggantikan jabatan yang dipegang Ron Atkinson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar