Tampilkan postingan dengan label smk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label smk. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Januari 2014

Petrosains Science Show Competition Final 2013



Petrosains successfully held the grand finals of Petrosains National Science Show Competition for the fifth consecutive year on  23rd and 24th October 2013.  Kompleks Kraf, Jalan Conlay was once again became the official venue for the final competition for both the school category and the open category.

After the initial kick-off in early February this year, we received  a total of  317 entries  from secondary schools all over Malaysia including from boarding schools such as Maktab Rendah Sains Mara. After a stringent selection process by our panel of judges,  60 teams were shortlisted and competed against each other in the six zone level competition held in Johor Bharu, Kuala Lumpur, Kuantan, Kuching, Kota Kinabalu and Sg. Petani. . The winner from each zone then proceeded to the grand finals together with two wildcard teams chosen by the panel of judges to compete in the grand finals.on 2013.
Some science hunting with the participants from Sarawak
As for the open category,  36 entries were received from teams representing public and private higher learning institutions in Malaysia as well as open teams.  . After vetting thoroughly , the panel of judges  selected  19 teams to compete in  the semi final round and with that, the top nine teams emerged to compete in the grand finals.

This competition is an initiative taken by Petrosains, to promote effective and informal learning methods, and popularize the subjects of science amongst secondary school students, This competition also takes things one step further by putting s students on stage and  giving them the opportunity to explain science to others. This indirectly refines and deepens their own understanding of the science concept and  helps in building their confidence and communication skills that will be a huge asset for them in the future. Other than just performing for the final, the finalists of this year’s school category were also given the opportunity to have a direct up-close  session with Dr. Graham Walker, a PhD holder in science show from Australia National University. During the session, Dr. Graham shared valuable information and tips in science show performing.

School Category

Amazing Acid and Base show by MRSM Pendang
Having some fun with science
Special science show performance from the deaf and mute students of SMKV Indah Pura
And the champion of the Petrosains Science Show Competition 2013 School Category is SMK Panchor!!!  In true cinematic fashion, Zarul Mustaqeem Abdul Samad of SMK Panchor fell to the floor in elated disbelief when the final result was announced.  Their win was attributed to natural onstage chemistry between the two participants,  skillful audience engagement and fascinating science show performance that captured the judges attention and scored them high marks.
The happy faces of the winners
As for the Open Category, it was an extremely tight battle  between all 9 teams. Each of them came out with awe-inspiring shows that included the science of sounds, dry ice and even bubbles. In the end, Institut Pendidikan Guru Ipoh created a – surprise when both their teams swept away the first and second Place for the finals, defeating other  teams from Universiti Sains Malaysia, Politeknik Balik Pulau and the enigmatic Yong Brothers’ Robotic Show. 

Open Category
Discovering interesting element about density with Politeknik Balik Pulau team
Fantastic  show about heat capacity and pressure by the Institut Perguruan Perlis
Travelling through time with amazing science discovery by the Institut Perguruan Ipoh 



Results: 

School Category

Champion  SMK Panchor
Runner- up : SMK Seksyen 10, Kota Damansara
Third place : SMK Sultan Ismail, SMK Lembah Bidong

And the 6 Special Awards go to :-

Best Script : MRSM Pendang, Kedah
Best Future Star : SMK Tamparuli, Sabah
Best ‘Wow’ Demonstration : SMK Panchor, Negeri Sembilan
Best Performer : SMK Sultan Ismail, Johor
Most Popular Group : SMK Panchor, Negeri Sembilan
Highest Number of Entries  : Negeri Johor

Open Category

Champion : Institut Pendidikan Guru Ipoh (Team Loh)
Naib Johan : Institut Pendidikan Guru Ipoh (Team Tan)
Tempat Ketiga : Yong Brothers

The happy faces of the winners



Definitely can’t wait to see what 2014 has to offer for the competition! 







Selasa, 05 November 2013

Tidak Mau Kalah, Siswa SMK Semarang Juga Merakit Mobil



Ramai-ramai hebohnya berita mengenai Walikota Solo yang membeli mobil Esemka, kali ini anak-anak SMK dari Semarang juga tidak mau kalah dalam hal membuat mobil, namun bukan mobil penumpang melainkan mobil angkut barang....seperti apakah sosok mobil ini.


MOBIL pick up rakitan siswa-siswa kelas XII Jurusan Otomotif SMKN 1 Semarang tampak kokoh dan garang, dengan mulus mengelilingi lapangan yang ada di tengah sekolah yang terletak di Jalan Dr Cipto No 116 Semarang itu. Ya satu lagi karya anak bangsa berhasil dibuat. Dengan bangga salah satu siswa bernama Ahmadi (16) menyatakan kegembiraan atas keberhasilannya bersama-sama temannya merakit sebuah mobil.

"Kami bangga bisa merakit mobil ini. Semoga bisa diterima oleh masyarakat," ujarnya saat ditemui di bengkel praktik tempat mobil tersebut, Rabu (4/1). Ia mengatakan, selama dua hari di bawah Koordinator perakitan mobil Bambang Wijanarko merakit satu unit mobil yang belum diberi nama itu. Sementara ini ia bersama rekan menyebutnya Mobil SMKN 1.

Saat merakit, para siswa mengaku tidak mengalami kendala berarti, hanya membutuhkan konsentrasi penuh agar mobil berdiri sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Mulai pemasangan rangka dasar mobil (chasis), kabin penumpang, hingga bak mobil. "Pemasangan harus benar-benar teliti. Salah sedikit bisa mempengaruhi performa mobil, akibatnya badan mobil tidak seimbang," jelas Ahmadi.

Koordonator perakitan mobil Bambang Wijanarko menjelaskan, secara umum mobil produksi anak didiknya telah memenuhi standar, mulai dari rangka, bodi, hingga emisi gas yang masuk kategori euro 3. "Standar internasional euro 2. Mobil ini malah masuk kategori euro 3," tandasnya. Untuk komponen mobil saperti chasis, dan rangkaian elektronik masih impor.

"Mesin kami menggunakan Esemka seperti mobil rakitan SMK di Solo. Hanya jenisnya saja yang berbeda," ungkap Bambang. Ia mengklaim dengan daya mesin 1500 cc mobil ini mampu melaju di medan yang berat speeti tanjakan dan jalan yang becek. Mobil ini memang dirncang khusus untuk niaga, dengan  daya angkut mencapai 1200 kg, dengan kemampuan mesin 85 PS.

"Pick up ini mampu melaju hingga 120 Km/jam. Tidak kalah dengan mobil luar negeri," ujar Bambang. Untuk membangun satu unit mobil, diperkirakan menelan biaya Rp 70 juta. Mulai dari komponen, body, chasis hingga panel mobil (dashboard, setir, lampu indikator, lampu utama dan bemper). Untuk perliter bensin mampu menempuh jarak hingga 13 kilometer.

"Dengan sistem Electric Fuel Injection, mobil rakitan ini sangat irit bensin, tapi tenaga yang dihasilkan cukup besar dengan ditunjang mesin empat silinder. Selain itu kenyaman penumpang juga diperhatikan. Walaupun tak senyaman sedan tentunya," kata Bambang. Ia berharap, mobil ini nantinya bisa diproduksi secara massal.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Semarang M Sudarmanto mengatakan, perakitan ini merupakan bagian dari pembelajaran siswa jurusan otomotif. Untuk komponen sebagian didatangkan dari Pabrik DongFeng Cina. Mobil ini berkomposisi 60 persen impor dan 40 persen lokal. "Ke depan, penggunaan komponen impor akan dikurangi. Pada akhirnya mobil ini benar-benar produksi anak bangsa," tandasnya.
Saat ini, pihak SMKN 1 Semarang berhasil merakit satu unit mobil sebagai prototype, yang digunakan untuk pameran. Program ini merupakan dari Dirjen Pendidikan SMA/SMK. "Kami mendapat bantuan untuk pengembangan mobil. Dalam satu tahun harus merakit minimal 12 mobil," jelas Sudarmanto.

 Setelah mampu membuat mobil seharusnya pemerintah juga ikut mendukung dengan berbagai peraturan yang memudahkan industri nasional untuk tumbuh dan berkembang. Dan kelak kita mungkin akan menjadi seperti China, mampu membuat mobil beragam merek yang murah dan kualitasnya tidak kalah dengan pabrikan yang sudah ada.

Sumber:
Suaramerdeka